NEW YORK - Sebuah kebijakan kontroversial dikeluarkan pengurus Brooklyn Public Libarary, mereka menegaskan bahwa pengunjung di perpustakaan New York tersebut boleh membuka akses situs pornongrafi.
"Pengunjung boleh membuka situs yang mereka inginkan, termasuk pornografi. Asal itu termasuk ke dalam hal yang dilarang," terang juru bicara perpustakaan Malika Granville, seperti dilansir New York Times, Selasa (26/4/2011).
Tak pelak ini menimbulkan protes keras dari pengunjung gudang ilmu tersebut. Pasalnya, tak pantas rasanya sebuah perpustakaan menjadi tempat untuk berbagi situs konten dewasa. Apalagi perpustakaan dikunjungi oleh orang dari berbagai umur.
"Ini tidak sopan untuk anak-anak," kata Nazario, pengunjung perpustakaan.
Menurut hukum Amerika Serikat (AS), seluruh perpustakaan wajib memasang filter internet untuk menyaring konten terlarang seperti pornografi anak. Beberapa perpustakaan memilih menyaring seluruh konten porno.
Sementara itu, perpustakaan ini memang sengaja menyiapkan ruang khusus untuk pengunjung yang ingin melihat situs berbau pornografi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar